FLAVONOID
Di
pembahasan kali ini, kita akan membahas tentang flavonoid, dimana flavonoid ini
dapat ditemukan pada tanaman hijau kecuali alga untu pembahasan lebih
lengkapnya lagi, mari sinak penjelasan berikut.
1) Asal Usul Flavonoid
Spekulasi awal mengenai biosintesis flavonoid
dijelaskan oleh Robinson (1936) mengatakan bahwa kerangka C6 – C3 – C6. dari
flavonoid berkaitan dengan kerangka C6 – C3 dari fenilpropana yang
mempunyai gugus fungsi oksigen pada para, para dan meta atau dua meta dan satu
para pada cincin aromatik. Akan tetapi, senyawa-senyawa fenilpropana, seperti
asam amino fenil- alanin dan tirosin, bukannya dianggap sebagai senyawa yang
menurunkan flavonoid melainkan hanya sebagai senyawa yang bertalian belaka.
Pola biosintesis flavonoid pertama kali diusulkan
oleh Birch, yang menjelaskan bahwa tahap pertama biosintesis flavonoid
suatu unit C6 – C3 berkombinasi dengan 3 unit C2 menghasilkan
unit C6 – C3 – (C2+C2+C2). Berdasarkan atas usul tersebut maka
biosintesis dari flavonoid melalui 2 jalur bisosintesis yaitu poliketida (asam
asetat atau mevalonat) dalam membentuk cincin A berkondensasi 3 molekul unit
asetat, sedang cincin B dan tiga atom karbon dari rantai propana berasal dari
jalur fenilpropana (shikimat).
Selanjutnya,
sebagai akibat dari berbagai perubahan yang disebabkan oleh enzim, ketiga atom
karbon dari rantai propana dapat menghasilkan berbagai gugus fungsi, seperti
ikatan rangkap, gugus hidroksil, gugus karbonil dan sebagainya.
2)
Struktur Flavonoid
Flavonoid merupakan salah satu kelompok senyawa
metabolit sekunder yang paling banyak ditemukan di dalam jaringan tanaman
(Rajalakshmi dan S. Narasimhan, 1985). Flavonoid termasuk dalam golongan
senyawa phenolik dengan struktur kimia C6-C3-C6 (White dan Y. Xing, 1951;
Madhavi et al., 1985; Maslarova, 2001). Kerangka flavonoid terdiri atas satu
cincin aromatik A, satu cincin aromatik B, dan cincin tengah berupa
heterosiklik yang mengandung oksigen dan bentuk teroksidasi cincin ini
dijadikan dasar pembagian flavonoid ke dalam sub-sub kelompoknya (Hess, tt).
Sistem penomoran digunakan untuk membedakan posisi karbon di sekitar molekulnya
(Cook dan S. Samman, 1996). Berbagai jenis senyawa, kandungan dan aktivitas
antioksidatif flavonoid sebagai salah satu kelompok antioksidan alami yang
terdapat pada sereal, sayur sayuran dan buah, telah banyak dipublikasikan.
Flavonoid berperan sebagai antioksidan dengan cara mendonasikan atom
hidrogennya atau melalui kemampuannya mengkelat logam, berada dalam bentuk glukosida
(mengandung rantai samping glukosa) atau dalam bentuk bebas yang disebut
aglikon (Cuppett et al.,1954).
Senyawa
flavonoid adalah senyawa polifenol yang mempunyai 15 atom karbon yang tersusun
dalam konfigurasi C6 -C3 -C6 , yaitu dua cincin aromatik yang dihubungkan oleh
3 atom karbon yang dapat atau tidak dapat membentuk cincin ketiga. Flavonoid
terdapat dalam semua tumbuhan hijau sehingga dapat ditemukan pada setiap
ekstrak tumbuhan (Markham, 1988). Golongan flavonoid dapat digambarkan sebagai
deretan senyawa C6 -C3 -C6 , artinya kerangka karbonnya terdiri atas dua gugus
C6 (cincin benzena tersubstitusi) disambungkan oleh rantai alifatik tiga karbon
(Robinson, 1995). Kelas-kelas yang berlainan dalam golongan ini dibedakan
berdasarkan cincin hetero siklik-oksigen tambahan dan gugus hidroksil yang
tersebar menurut pola yang berlainan. Flavonoid sering terdapat sebagai
glikosida. Golongan terbesar flavonoid berciri mempunyai cincin piran yang
menghubungkan rantai tiga karbon dengan salah satu dari cincin benzene.
Beberapa
senyawa flavonoid seperti quercetin, kaempferol, myricetin, apigenin, luteolin,
vitexin dan isovitexin terdapat pada sereal, sayuran, buah dan produk olahannya
dengan kandungan yang bervariasi serta sebagian besar memiliki sifat sebagai
antioksidan. Hal ini telah memperkuat dugaan bahwa flavonoid memiliki efek
biologis tertentu berkaitan dengan sifat antioksidatifnya tersebut.
Penggolongan
jenis flavonoid dalam jaringan tumbuhan mula-mula didasarkan kepada telaah
sifat kelarutan dan reaksi warna. Kemudian diikuti dengan pemeriksaan ekstrak
tumbuhan yang telah dihidrolisis, secara kromatografi satu arah, dan
pemeriksaan ekstrak etanol secara dua arah. Akhirnya, flavonoid dapat
dipisahkan dengan cara kromatografi. Komponen masing-masing diidentifikasi
dengan membandingkan kromatografi dan spektrum, dengan memakai senyawa 9 Gambar
2. Kerangka flavonoid cincin benzoil dan cinnamoil (Mabry, et al., 1970)
pembanding yang sudah dikenal. Senyawa baru yang sudah ditemukan sewaktu
menelaah memerlukan pemeriksaan kimia dan spektrum yang lebih terinci
(Harborne, 1996). Struktur berbagai tipe atau golongan flavonoid bervariasi
sesuai dengan kerangka dasar heterosiklik beroksigen yang dapat berupa gama
piron, piran atau pirilium. Kecuali pada auron dan khalkon, siklisasi terjadi
antara atom karbon didekat cincin benzen (B) dan satu gugus hidroksil cincin A.
Kelas-kelas yang berlainan di flavonoid dibedakan berdasarkan cincin
heterosiklik oksigen dan juga hidroksil yang tersebar menurut pola yang berlainan
(Robinson, 1991). Perbedaan di bagian rantai karbon nomor 3 menentukan
klasifikasi dari senyawa flavonoid yaitu flavon, flavonol, flavanon,
flavanonol, isoflavon, auron dan khalkon. Flavonoid merupakan senyawa polar dan
seperti kata pepatah lama suatu golongan akan melarutkan golongannya sendiri,
maka umumnya flavonoid larut cukupan dalam pelarut polar seperti etanol (EtOH),
metanol (MeOH), butanol (BuOH), aseton, dimetilsulfoksida (DMSO),
dimetilformamida (DMF), air, dan lain-lain. Sebaliknya, aglikon yang kurang
polar seperti isoflavon, flavanon, dan flavon serta flavonol yang
termetoksilasi cenderung lebih mudah larut dalam pelarut seperti eter dan
kloroform
Karakteristik
flavonoid dapat didasarkan atas reaksi warna dan kelarutannya. Jika tidak ada pigmen
yang mengganggu, flavonoid dapat dideteksi dengan uap amonia dan memberikan
warna spesifik untuk masing-masing golongan. Reaksi warna flavonoid dapat
dilihat pada tabel II. Penafsiran bercak dari segi struktur flavonoid dapat
dilihat pada tabel III.
PERMASALAHAN
:
1)
Bagaimana proses biosintesis pada senyawa flavonoid?
2)
Jelaskan bagaimana cara mengidentifikasi senyawa flavonoid
3)
Bagaimana peran flavonoid didalam tubuh manusia ?
4)
Reaksi apa saja yang terjadi dalam senyawa flavonoid? Jelaskan
Assalamualaikum wr,wb. Saya Maya Rizkita akan menjawab permasalahan kedua,
ReplyDeleteberdasarkan artikel yang saya baca, ada beberapa cara identifikasi flavonoid,diantaranya :
Identifikasi Dengan Reaksi warna
a. Uji WILSTATER
Uji ini untuk mengetahui senyawa yang mempunyai inti δ benzopiron. Warna-warna yang dihasilkan dengan reaksi Wilstater adalah sebagai berikut:
- Jingga Daerah untuk golongan flavon.
- Merah krimson untuk golongan fLavonol.
- Merah tua untuk golongan flavonon.
b. Uji BATE SMITH MATECALVE
Reaksi warna ini digunakan untuk menunjukkan adanya senyawa leukoantosianin, reaksi positif jika terjadi warna merah yang intensif atau warna ungu.
Thanks.
Baiklah saya akan menjawab permasalahan no 3
ReplyDelete1. Sebagai anti antioksidan
Seperti yang sudah disebutkan manfaat secara umum dari senyawa Flavanoid adalah untuk mengusir Radikal Bebas. Radikal Bebas dapat berkembang dengan melakukan oksidasi terhadap sel – sel sehat. Oleh karena itu tubuh perlu manfaat antioksidan yang cukup untuk mencegah terjadinya oksidasi. Flavanoid bereperan sebagai oksidasi.
2. Flavanoid Mengusir polusi dalam tubuh
Terciptanya polusi di lingkuangan kita tinggal memang memberi dampak yang buruk secara perlahan terhadap tubuh kita. Manfaat Senyawa Flavanoid sangat efektif untuk masalah yang satu ini. Ia akan mengusir polusi dalam tubuh kita seperti dari asap rokok dan asap kendaraan yang jelas beracun.
3. Senyawa Flavanoid Dapat Mencegah penuaan dini
Selain untuk dalam tubuh, Flavanoid juga memberi manfaat pada kesehatan kulit kita. Salah satunya mencegah terjadinya penuaan dini. Kulit yang terpapar polusi memang menyebabkan kulit menjadi mudah kusam dan mengalami penuaan yang lebih cepat. Maka dari itu Flaavanoid akan meregenerasi kulit dan mengencangkat juga menghilangkan kerutan akibat penuaan dini.
4. Senyawa Flavanoid Untuk Menghindari penyakit mematikan
Penyakit – penyakit mematikan seperti penyakit jantung, kanker, dan tumor memang patut untuk dihindari. Dua penyebab timbulnya penyakit ini ialah pola hidup yang buruk dan faktor genetik. Flavanoid akan membantu kita terhindar dari penakit – penyakit mematikan tersebut karena membantu Radikal Bebas agar dapat hidup secara stabil dan tidak merusak sel.
5. Flavonoid Dapat Mencegah penyakit aterosklorosis
Penyakit ateroklorosis adalah penyakit yang menyerang dinding arteri di mana adanya pertumbuhan lemak berlebih dalam bagian tersebut. Tumbuhnya lemak dalam dinding arteri dapat menyebabkan aliran darah terhambat dan tidak mengalir sempura ke otak dan jantung kita.
6. Flavanoid Sebagai Penolak alergi
Senyawa Flavanoid juga dapat berepran sebagai penolak alergi. Flavanoid akan memasang pagar dalam tubuh kita untuk menolah adanya respon atau reaksi negatif dari tubuh terhadap sebuah keadaan.
7. Flavanoid Efektif Mengusir virus
Karena menstabilakan jalannya Radikal Bebas, Flavanodi juga akan mengusir virus yang dapat menghinggapi sel – sel dalam tubuh. Misalnya sel dalam darah yang mudah sekali terseraang virus.
8. Flavanoid Efektif Menghindari trombus
Senyawa yang satu ini juga dapat membuat darah merah dalam tubuh kita mengalir tanpa terjadinya penggumpalan atau trombus. Penggumpalan darah dalam tubuh dapat memberi efek yang serius contohnya penggumpalan dalam otak yang dapat menyebaabkan penyakit minengitis.
9. Sebagai anti diare
Diare yang merupakan penyakit yang sering menghinggapi anak – anak dan orang lanjut usia ini memang menjadi masalah yang cukup serius karena sering menghilangkan nyawaa seseorang. Diare yang dapat menyebabkan tubuh kekurangan cairan memang wajib dihindari dengan memakan makanan yang bersih dan bergizi. Salah satunya makanan yang mengandung sneyawa Flavanoid. Selain itu dijaga juga kebersihan diri sendiri dan lingkungan.
10. Kekebalan tubuh
Manfaat senyawa flavanoid adalah dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Dari seluruhnya ini manfaat yang paling mencakup semuanya. Karena sneyawa Flavanoid memang menjadi senyawa yang membantu tubuh kita untuk menjadi lebih kebal. Atau setidaknya menstabilkan kekebalan tubuh kita.
baik saya akan menjawab permasalahan no 1
ReplyDeleteSecara umum sintesis flavonoid terdiri dari dua jalur yaitu jalur poliketida, dan jalur fenil propanoid. Jalur poliketida ini merupakan serangkaian reaksi kondensasi dari tiga unit asetat atau malonat. Sedangkan jalur fenilpropanoid atau biasa disebut jalur shikimat
1. Jalur poliketida
Reaksi yang terjadi pada jalur ini diawali dengan adanya reaksi antara asetilCoA dengan CO
yang akan menghasilan malonatCoA. Setelah itu malonatCoA akanbereaksi dengan asetilCoA menjadi asetoasetilCoA. AsetoaseilCoA yang terbentuk akan bereaksi dengan malonatCoA dan reaksi ini akan berlanjut sehingga membentuk poliasetil. Poliasetil yang terbentuk akan berkondensasi dan berekasi dengan hasil dari jalur fenilpropanoid akan membentuk suatu flavonoid. Jenis flavonoid yang terbentuk dipengaruhi dari bahan fenilpropanoid
2. Jalur Fenilpropanoid.
Jalur ini merupakan bagian dari glikolisis tetapi tidak memperoleh suatu asam piruvat melainkan memperoleh asam shikimat. Reaksi ini melibatkan eritrosa dan fosfo enol piruvat. Asam shikimat yang terbentuk akan ditransformasikan menjadi suatu asam amino yaitu fenilalanin dan tirosin. Fenilalanin akan melepas NH3 d
an membentuk asam sinamat sedangkan tirosin akan membentuk senyawa turunan asam sinamat karena adanya subtitusi pada gugus benzennya
No 4
ReplyDeletePembentukan kompleks antara flavonoid dengan aluminium klorida lewatdua macam gugus yang berbeda yaitu gugus hidroksil yang berkedudukan ortodan gugus hidroksil yang berkedudukan dekat dengan gugus karbonil, dapatdigunakan sebagai dasar penetapan adanya gugus hidroksil pada kedudukantertentu dalam molekul flavonoid.Lazimnya identifikasi flavonoid diawali dengan reaksi warnamenggunakan pereaksi-pereaksi, seperti natrium hidroksida, asam sulfat, besi(III) klorida, logam magnesium dan asam klorida. Kelarutan dari flavonoidmenjadi dasar dalam ekstraksi dan pemisahan secara kromatografi, sifat-sifatnyadengan pereaksi-pereaksi tertentu menjadi dasar analisis spektrofotometri UV-tampak.
nama saya dolla mulyana harnas dengan nim a1c116080 akan mencoba menjawab nomor 4 senyawa flavonoid menjadi bentuk glikosida melalui reaksi kimia maupun enzimatik
ReplyDelete