Skip to main content

Karakteristik Senyawa Organik Bahan Alam


“ Karakteristik Metabolit Primer dan Sekunder“


Salah satu contoh senyawa dari metabolit sekunder adalah flavonoid. Flavonoid adalah suatu kelompok yang termasuk ke dalam senyawa fenol yang terbanyak dialam, senyawa-senyawa flavonoid ini bertanggung jawab terhadap zat warna ungu, merah, biru dan sebagian zat warna kuning dalam tumbuhan. Selain flavonoid, masih banyak lagi senyawa yang tergolong ke dalam metabolit sekunder. Tak kalah dengan metabolit sekunder, metabolit primer juga memiliki contoh senyawanya sendiri. Namun, sebelum kita mempelajari tentang senyawa apa-apa saja yang termasuk kedalam metabolit sekunder dan primer, ada baiknya jika kita pahami dulu karakteristik dari masing-masing metabolit ini.
1.     Karakteristik Metabolit Primer
Tanaman memiliki dua jenis senyawa metabolit, yaitu metabolit primer dan sekunder. Metabolit primer digunakan tanaman untuk pertumbuhan, sedangkan metabolit sekunder tidak berperan secara langsung untuk pertumbuhan tanaman. Senyawa metabolit primer adalah senyawa yang dihasilkan oleh makhluk hidup yang bersifat esensial pada proses metabolisme sel dan keseluruhan proses sintesis dan perombakan zat-zat ini yang dilakukan oleh organisme untuk kelangsungan hidupnya (Almatsier, 2009) Senyawa metabolit primer terdiri dari karbohidrat, protein dan lemak (Darmono, 1995).
    Makhluk hidup melakukan biosintesis primer sebagai proses kimiawi vital untuk dasar untuk melakukan aktifitas hidup. Biosintesis ini dilakukan untuk menghasilkan senyawa-senyawa esensial dan dasar reaksi-reaksi kehidupan misalnya gula (karbohidrat) untuk menghasilkan energi, asam amino untuk membangun jaringan dan biokatalis, asam lemak untuk membangun dinding sel dan cadangan energi. Tanpa metabolit primer ini dasar-dasar hayati tidak ada dan metabolit sekunder juga tidak bisa diproduksi. Metabolit primer terdiri dari 3 golongan utama yakni karbohidrat, protein dan lemak. Glukosa esensial untuk menghasilkan energi, asam amino vital untuk menghasilkan berbagai hormon dan neuro transmitter, lemak untuk membangun jaringan. Setiap metabolit primer ini akan bersenyawa membentuk polimer atau ikatan yang lebih kompleks membentuk jaringan tubuh. Jaringan otot tersusun dari pensenyawaan kompleks protein, dinding sel tumbuhan atau cangkang binatang dibentuk dari persenyawaan antar karbohidrat, jaringan lemak disusun oleh persenyawaan lemak. Antar metabolit primer ini juga akan saling membentuk persenyawaan dalam membangun sel-sel dan jaringan kemudian organ. Adapun sifat-sifat kimiawi metabolit primer, memiliki berat molekul kecil mulai dari 80-300 Dalton/amu, larut dalam air (gula dan asam amino) atau tidak larut air misalnya asam lemak, jika saling berikatan membentuk senyawa dengan berat molekul sangat besar (BM >1000-100.000 d). Secara farmakologis, senyawa metabolit sekunder memiiliki berbagai aktifitas biologis: anti bakteri, anti infeksi, anti kolesterol, anti kanker, anti diabetes dll.
2.     Karakteristik Metabolit Sekunder
Setiap senyawa metabolit sekunder memiliki fungsi yang berbeda. Senyawa ini tidak berperan penting untuk kelangsungan hidup tanaman, tetapi memberi beberapa keuntungan. Metabolit sekunder berfungsi sebagai mekanisme pertahanan tanaman, baik dari cekaman biotik maupun abiotik. Selain sebagai mekanisme pertahanan, senyawa ini juga berfungsi sebagai atraktan. Senyawa metabolit sekunder tertentu dapat dimanfaatkan oleh manusia sebagai antioksidan atau bahan baku obat. Produksi metabolit sekunder dipicu oleh cekaman pada tanaman (Einhellig 1996). Peningkatan radiasi dan suhu udara yang rendah mempengaruhi metabolit sekunder (Korner 1999 dalam Christian 2010, Bilger et al. 2007). Cekaman biotik juga berperan dalam aktivitas metabolisme tanaman. Senyawa metabolit sekunder dapat dihasilkan oleh berbagai jenis tanaman, termasuk aneka kacang. Kedelai, kacang hijau, kacang tanah, dan kacang potensial lain seperti kacang tunggak dan gude telah teridentifikasi memiliki kandungan fenolik antioksidan (Dewi 2010, Ginting et al. 2009, Kim et al. 2013, Sobolev 2006). Tanaman aneka kacang memiliki peran penting sebagai sumber pangan. Dengan adanya kandungan antioksidan, tanaman aneka kacang menjadi sumber pangan fungsional yang potensial untuk dikembangkan.
Metabolit sekunder diproduksi tanaman dalam jumlah tertentu pada kondisi tercekam. Contoh metabolit sekunder di antaranya adalah antibiotik, pigmen, toksin, efektor kompetisi ekologi dan simbiosis, feromon, inhibitor enzim, agen immunomodulasi, reseptor antagonis dan agonis, pestisida, agen antitumor, dan promotor pertumbuhan hewan dan tumbuhan (Nofiani 2008)
Sifat-sifat kimiawi metabolit sekunder tersebut umumnya memiliki berat molekul yang kecil (antara 50-1500 Dalton), umumnya tidak larut air karena bersifat semi polar, dan struktur kimianya sangat beragam, jika saling bersenyawa jarang membentuk molekul besar. Gambar 2.1 Glukosinolat salah satu senyawa untuk senjata pertahanan tumbuhan dari serangan virus, bakteri dan jamur.
Berdasarkan jalur biosintesis, metabolit sekunder digolongkan menjadi :
 1. Golongan asetat (C2): poliketida dan asam lemak.
2. Golongan mevalonat dan deoksisilulosa (C5): terpenoid
3. Golongan sikimat: fenil matanoid (C7) dan fenil propanoid (C9)
4. Golongan alkaloid
5. Golongan campuran: kombinasi antar metabolit sekunder atau metabolit sekunder dengan metabolit primer.
Senyawa-senyawa metabolit sekunder yang telah berhasil diisolasi, oleh manusia selanjutnya didayagunakan sebagai bahan obat seperti morfin sebagai obat nyeri, kuinin sebagai obat malaria, reserpin sebagai obat penyakit tekanan darah tinggi dan vinkristin serta vinblastin sebagai obat kanker. Selain sebagai bahan obat, senyawa metabolit sekunder juga didayagunakan oleh manusia untuk menunjang kepentingan industri seperti industri kosmetik dan industri pembuatan pestisida dan insektisida. Untuk di Indonesia, pemanfaatan senyawa bahan alam yang ditemukan para peneliti Indonesia sebagai bahan baku obat antara lain Itebein sebagai anti tumor, Artoindonesianin sebagai anti malaria, Diptoindonesin, Indonesiol serta banyak lagi. Sedangkan potensi lain yang sedang dikembangkan peneliti Indonesia untuk menunjang kepentingan industri adalah potensi bahan alam sebagai penghasil minyak atsiri.
3.      Sejarah Penemuan Beberapa Senyawa Organik Bahan Alam
Wilhelm Schele (1742-1786) merupakan ahli kimia pertama yang berhasil melakukan pemisahan (isolasi) senyawa kimia dari bahan alam seperti gliserol, asam-asam oksalat, laktat, tartarat dan sitrat. Selanjutnya diikuti Frederich W. Serturner (1783-1841) yang memisahkan morfina dari opium dan Pelletier serta caventon yang berhasil memisahkan strihina, brusina, kuinin, sinkonina, dan kafein lima belas tahun kemudian. Untuk pemisahan beribu-ribu senyawa kimia yang lain dari bahan alam segera menyusul dan terus berjalan sampai sekarang.       
Untuk lebih jelasnya, disini sudah dirangkum perbedaan karakteristik metabolit primer dan
metabolit sekunder.
1.   Metabolit Primer (Makromolekul) : Sama untuk semua organisme  
Ø  Tersebar merata dalam tiap organism
Ø   Fungsi universal sumbeer energi enzim
Ø  Pengemban keturunan bahan struktur
Ø  Perbedaan struktur kimia kecil
Ø  Keaktifan fisiologis berkaitan dengan struktur kimia 
Contoh : - Polimer alam
               - Polisakarida
               - Protein
              - Lemak
               - Asam Nukleat
2.   Metabolit Sekunder (Mikromolekul) : bergantung pada spesies
Ø  Tidak merata
Ø  Fungsi ekologis adalah penarik serangga, pelindung diri, alat bersaing, hormone
Ø  Struktur kimia berbeda-beda
Keaktifan fisiologis berkaitan dengan struktur kimia
Contoh:    - Terpenoid
                 - Steroid
                 - Flavonoid
                 - Poliketida
                 - Alkaloid  

PERMASALAHAN :
1.  Masing-masing metabolit baik yang primer maupun yang sekunder, keduanya memiliki karakteristik yang berbeda, dan contoh senyawa dari masing masing metabolit ini juga tidak sama. Lantas, bagaimanakah hubungan antara kedua metabolit tersebut?

2.  Bagaimana cara membedakan metabolit skunder dan metabolit primer?
3.  Jelaskan manfaat dari metabolit primer dan metabolit skunder pada tanaman!
4. Bagaimana biosintesis dari metabolit skunder?
                            

Comments

  1. baikalah saya akan menjawab
    hubungan dari kedua metabolit sebagai Metabolit sekunder terbentuk dari metabolit primer melalui berbagai jalur metabolisme yang disesuaikan dengan tujuan dan kondisi lingkungan tumbuhan tersebut tumbuh
    Sebagian besar metabolit sekunder merupakan molekul organik kompleks yang dibutuhkan untuk sintesis sejumlah besar reaksi enzimatik spesifik. Sebagai contoh, saat ini diketahui paling sedikit 72 tahap enzimatik yang dilibatkan dalam sintesis antibiotika tetrasiklin dan lebih dari 25 tahap enzimatik pada sintesis eritromisin, tidak satupun reaksi tersebut terjadi selama metabolisme primer, karena bahan pemula untuk metabolisme datang dari jalur biosintetik utama.
    Starting material (precursor) biosintesis metabolit sekunder didapatkan dari proses metabolisme primer (Dewick, 1999). Struktur dan jumlah dari prekursor menentukan kerangka metabolit sekunder. Oleh sebab itu precursor-prekursor ini sering disebut sebagai building blocks dari metabolit sekunder. Secara garis besar hanya ada 3 senyawa antara (intermedier) pokok, yaitu : asetat, shikimat dan mevalonat, ditambah beberapa L-asam amino (seperti ornitin dan lisin) yang berasal dari proses metabolism primer, seperti fotosintesis, glikolisis, siklus pentosa dan krebs (gambar 2, didalam kotak), degradasi β -oksidasi, dll. Jadi senyawa antara tersebut merupakan “jembatan” antara metabolisme primer dan sekunder.

    ReplyDelete
  2. Saya akan menjawab no 4
    Biosintesis metabolit sekunder sangat beragam tergantung dari goIongan senyawa yang bersangkutan. Jalur yang biasanya dilalui dalam pembentukan metabolit sekunder ada tiga jalur, yaitu jalur asam asetat, jalur asam sikimat, dan jalur asarn mevalonat.

    1. JaIur asam asetat
    Poliketida meliputi golongan yang besar bahan alami yang digolongkan bersarna berdasarkan pada biosintesisnya. Keanekaragaman struktur dapat dijelaskan sebagai turunan rantai poli-ß-keto, terbentuk oleh koupling unit-unit asam asetat (C2) via reaksi kondensasi, misalnya

    n CH3CO2H [CH3C0]n –

    Termasuk poliketida adalah asam temak, poliasetilena, prostaglandin, antibiotika makrolida, dan senyawa aromatik seperti antrakinon dan tetrasiklina. Pembentukan rantai poli-ß-keto dapat digambarkan sebagai sederet reaksi Claisen, keragaman melibatkan urutan ß-oksidasi dalam metabolisme asam lemak. Jadi, 2 molekul asetil-KoA dapat ikut serta datam reaksi Claisen membentuk asetoasetil-KoA, kemudian reaksi dapat berlanjut sampai dihasilkan rantai poli-ß-keto yang cukup (Gambar 3—7). Akan tetapi studi tentang enzim yang terlibat dalam biosintesis asam Iemak belum terungkap secara rinci. Namun demikian, dalam pembentukan asam lemak melibatkan enzim asam Iemak sintase seperti yang dibahas di atas.

    2. Jalur asam sikimat
    Jalur asam sikimat merupakan jafur alternatif menuju senyawa aromatik, utamanya L-fenilalanin. L-tirosina. dan L-triptofan. Jalur ini berlangsung dalam mikroorganisme dan tumbuhan, tetapi tidak berlangsung dalam hewan, sehingga asam amino aromatik merupakan asam amino

    ReplyDelete
  3. No. 4 biosintesisis metabolit sekunder dapat di dilalui dalam 3 jalur yaitu, jalur asam asetat, asam shikmat, asam mevalonat

    ReplyDelete
  4. No 3
    Fungsi metabolit sekunder pada tanaman sereh wangi antara lain :
    a. Saponin.
    Saponin adalah suatu glikosida yang mungkin ada pada banyak macam tanaman. Fungsi dalam tumbuh-tumbuhan antara lain sebagai bentuk penyimpanan karbohidrat, dan merupakan waste product dari metabolisme tumbuh-tumbuhan. Kemungkinan lain adalah sebagai pelindung terhadap serangan serangga.
    Sifat-sifat Saponin adalah:
    1) Mempunyai rasa pahit
    2) Dalam larutan air membentuk busa yang stabil
    3) Menghemolisa eritrosit
    4) Merupakan racun kuat untuk ikan dan amfibi
    5) Membentuk persenyawaan dengan kolesterol dan hidroksisteroid lainnya
    6) Sulit untuk dimurnikan dan diidentifikasi
    7) Berat molekul relatif tinggi, dan analisis hanya menghasilkan formula empiris yang mendekati.
    Berdasarkan atas sifat kimiawinya, saponin dapat dibagi dalam dua kelompok:
    1) Steroids dengan 27 C atom.
    2) Triterpenoids, dengan 30 C atom.
    Saponin bersama-sama dengan substansi sekunder tumbuhan lain berperan sebagai pertahanan diri dari serangan insekta atau nyamuk karena nyamuk yang mengkonsumsi saponin akan menurunkan enzim pencernaan dan penyerapan makanan. Smith dikutip oleh Nursal dan Siregar (2005) dikutip oleh Elena (2006) menyatakan bahwa alkaloid, terpenoid, dan flavonoid merupakan senyawa pertahanan tumbuhan yang dapat menghambat makan nyamuk dan juga bersifat toksik.

    ReplyDelete
  5. nama saya dolla mulyana harnas dengan nim a1c116080 akan mencoba menjawab nomor 2
    Tidak seperti metabolit sekunder, metabolit primer sangat penting untuk pertumbuhan sel, dan mereka terlibat langsung dalam reaksi metabolik seperti respirasi dan fotosintesis.
    • Sebagian besar metabolit primer identik di antara kebanyakan organisme, sedangkan metabolit sekunder banyak dan menyebar luas, tidak seperti metabolit primer.

    • Metabolisme sekunder diturunkan oleh jalur dimana metabolisme primer terlibat. Oleh karena itu, metabolit sekunder dianggap sebagai produk akhir metabolit primer.

    • Metabolit primer dihasilkan selama fase pertumbuhan sel sementara metabolit sekunder dihasilkan selama fase non-pertumbuhan sel.

    • Metabolisme sekunder diakumulasikan oleh sel tumbuhan dalam jumlah sangat kecil daripada metabolit primer.

    • Fase pertumbuhan dimana metabolit primer diproduksi kadang-kadang disebut 'trophophase', sedangkan fase dimana metabolit sekunder dibuat disebut 'idiophase'.

    • Sebagian besar metabolit sekunder terlibat dalam reaksi pertahanan, tidak seperti metabolit primer. Protein, karbohidrat, dan lipid adalah metabolit utama utama, sedangkan metabolit sekunder adalah alkaloid, fenolat, sterol, steroid, minyak esensial dan lignin dll.

    ReplyDelete
  6. nama saya dolla mulyana harnas dengan nim a1c116080 akan mencoba menjawab nomor 2
    Tidak seperti metabolit sekunder, metabolit primer sangat penting untuk pertumbuhan sel, dan mereka terlibat langsung dalam reaksi metabolik seperti respirasi dan fotosintesis.
    • Sebagian besar metabolit primer identik di antara kebanyakan organisme, sedangkan metabolit sekunder banyak dan menyebar luas, tidak seperti metabolit primer.

    • Metabolisme sekunder diturunkan oleh jalur dimana metabolisme primer terlibat. Oleh karena itu, metabolit sekunder dianggap sebagai produk akhir metabolit primer.

    • Metabolit primer dihasilkan selama fase pertumbuhan sel sementara metabolit sekunder dihasilkan selama fase non-pertumbuhan sel.

    • Metabolisme sekunder diakumulasikan oleh sel tumbuhan dalam jumlah sangat kecil daripada metabolit primer.

    • Fase pertumbuhan dimana metabolit primer diproduksi kadang-kadang disebut 'trophophase', sedangkan fase dimana metabolit sekunder dibuat disebut 'idiophase'.

    • Sebagian besar metabolit sekunder terlibat dalam reaksi pertahanan, tidak seperti metabolit primer. Protein, karbohidrat, dan lipid adalah metabolit utama utama, sedangkan metabolit sekunder adalah alkaloid, fenolat, sterol, steroid, minyak esensial dan lignin dll.

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Senyawa Terpenoid

“ Terpenoid ” Pada pembahasan kali ini, kita akan membahas tentang Terpenoid. Nah apa itu terpenoid? Dari mana ia berasal dan bagaimana struktur nya? Untuk lebih jelasnya, mari kita sama-sama membaca dan mencermati artikel ini. 1. Asal Usul Tumbuhan tropis diyakini memiliki kemampuan merekayasa beranekaragam senyawa kimia yang mempunyai berbagai bioaktivitas tertentu. Kemampuan tersebut salah satunya akibat mekanisme pertahanan diri terhadap ancaman lingkungan, baik faktor iklim maupun gangguan herbivora, serangga dan hama penyakit. Untuk itu, tumbuhan tropis dapat menghasilkan senyawa-senyawa kimia alami yang bersifat pestisida, insektida, antifungi dan sitotoksik. Tumbuhan berkhasiat secara tradisional telah banyak digunakan oleh masyarakat ketika penyembuhan secara medis susah dijangkau secara ekonomi ataupun pengobatan secara medis tidak lagi memberikan harapan penyembuhan. Untuk itu, pemanfaatan tumbuhan berkhasiat dalam penyembuhan penyakit sangat potensial dan p

Fenil Propanoid

Fenil Propanoid Sebelumnya kita sudah pernah membahas tentang senyawa alkaloid, steroid, flavonoid dan lainnya. Nah di postingan kali ini kita akan membahas tentang senyawa Fenil Propanoid. Langsung saja untuk lebih jelasnya, mari simak pembahasan berikut. Perintis senyawa fenilpropanoid awal adalah asam sinamat dan asam p-hidroksinamat, yang juga dikenal dengan nama asam p-kumarat. Dalam tumbuhan, senyawa ini dibuat dari asam aromatis amino fenilalanin dan tirosin, secara bergantian, dan tersintesis melalui jalur asam sikimat. Seperti yang terlihat dari namanya, kebanyakan senyawa yang terkandung dalam strurkturnya adalah cincin fenil yang terletak dalam tiga sisi rantai karbon propana. Karena kebanyakan fenil propanoid di alam merupakan fenolik dengan satu atau lebih kelompok hidroksil dalam cincin aromatis, maka sering disebut sebagai tumbuhan fenolik. Beberapa senyawa dianggap sebagai penyingkatan fenil propanoid baik tanpa rantai samping seperti katekol at

Senyawa Steroid

Steroid   Pernahkah teman-teman mendengar tentang Steroid? Nah, Steroid merupakan senyawa penting dalam pengobatan. Keberadaannya sebagai salah satu diantara golongan senyawa metabolit sekunder diharapkan menjadi konstituen kimia yang memberi nilai pengobatan pada suatu tumbuhan. 1) Asal Usul Percobaan-percobaan biogenetik menunjukkan bahwa steroid yang terdapat dialam berasal dari triterpenoid. Steroid yang terdapat dalam jaringan hewan beasal dari triterpenoid lanosterol sedangkan yang terdapat dalam jaringan tumbuhan berasal dari triterpenoid sikloartenol setelah triterpenoid ini mengalami serentetan perubahan tertentu. tahap- tahap awal dari biosintesa steroid adalah sama bagi semua steroid alam yaitu pengubahan asam asetat melalui asam mevalonat dan skualen (suatu triterpenoid) menjadi lanosterol dan sikloartenol. Percobaan dengan jaringan hati hewan, emnggunakan 2,3 epoksiskualen yang diberi tanda dengan isotop 180 menunjukkan bahwa isotop 180 itu digunakan untuk pe